Kamis, 20 Oktober 2011

Kedudukan Istri Di Mata Suami Sholih

Pernikahan menjadikan dua insan yang berlawanan jenis yang dahulu haram menjadi halal. menghubungkan mereka dengan hubungan yang Allah ridhoi. menyandangkan mereka status mulia sebagai suami dan istri.

Pernikahan itu mulia di mata Allah, maka status penyandang pernikahan juga mulia di mata-Nya. dan barang siapa yang menghinakan status tersebut maka dia telah menyelisihi Allah dan Rosul-Nya.

Dikala suami menyandang pangkat sebagai pemimpin dalam keluarga, dan istri sebagai wakilnya. suami sebagai pemegang kebijakan mutlak keluarga dan istri sebagai gantinya ketika suami tidak dirumah. suami sebagai penanggung jawab keluarga termasuk nafkah dan istri sebagai menegernya. tidak kalah pentingnya jawaban seorang istri dalam rumah tangga.

Suami yang sholih pasti tidak akan memandang sebelah mata kedudukan suami untuknya dan untuk keluarga, bagaikan roda sepeda yang selalu berputar bersama. jika salah satu tidak berputar, maka mengayuh sepeda itu akan lebih berat.

Istri adalah penyejuk. penyejuk kepala ketika kepala ini penat berpikir. penyejuk mata ketika mata ini lelah memandang. penyejuk hati ketika lelah merasa. penyejuk jiwa untuk sama-sama menyeberangi samudera kehidupan.

Istri adalah perhiasan yang akan selalu tampak indah jika tertutupi, aman jika dijaga. tidak akan pudar jika dirawat. Istri adalah penguat suami, yang menahan suami ketika akan terjatuh, yang setia mengulurkan tangan kepada suami untuk berdiri kembali ketika terjatuh.

Muliakanlah istri sebagaimana Allah memuliakannya dalam Al-Qur'an. muliakanlah dia dengan mengarahkanya kepada jalan yang Allah ridhoi. muliakanlah dia dengan menasehatinya dengan cara yang baik karena dia tercipta dari tulang rusukmu yang bengkok ujungnya. muliakanlah dia dengan doa keikhlasan diwaktu pagi dan petang.